Pada tahun 2005 yang lalu, para ilmuwan atau para ahli dari Preventative Medicine Research Institute in Sausalito, California ingin sekali mengetahui apakah olahan jus buah delima ini dapat membantu dalam mengurangi aterosklerosis, penyebab utama penyakit pada jantung.
Dalam studi ini, para pasien dengan penyakit jantung yang koroner telah diminta untuk minum 240 ml jus delima dalam setiap hari selama jangka waktu 3 bulan di samping konsumsi plasebo, sedangkan kelompok lain yang hanya mengkonsumsi plasebo saja.
Pada akhir 3 bulan setelah masa studi, iskemia atau juga pembatasan aliran darah yang karena sumbatan, menurun pada anggota atau kelompok jus delima. Namun, pada kelompok plasebo, iskemia sangat benar-benar meningkat.
Pada tahun 2009 yang lalu, sebuah tim ilmuwan telah menerbitkan review dari seluruh penelitian yang sudah tersedia mengenai manfaat olahan jus delima dalam Journal Nutrition Review. Jus buah delima tak hanya dapat meningkatkan pada aliran darah di dalam sistem kardiovaskular pasien jantung, namun juga bisa membantu untuk mengurangi sebuah tekanan darah tinggi serta inflamasi.
Kandungan antioksidan di dalam jus tersebut mampu bisa mengurangi lesi pada pembuluh darah dan dengan aterosklerosis serta penebalan pada pembuluh darah terhadap pasien jantung. Studi ini pun juga telah mencatat bahwa para penderita diabetes dengan tipe ll yang mengkonsumsi jus buah delima bisa memperoleh manfaat penurunan lipid di dalam darahnya.
Para pakar ilmuwan menentukan bahwasannya olahan jus buah delima bisa melindungi sistem kardiovaskular dengan sangat baik yang sehingga itu harus dipromosikan sebagai sebuah bagian standar dari diet pada jantung yang sehat, seperti dilansir dari 'NaturalNews', Kamis tanggal 06 Desember tahun 2012.
Tahun 2010, para pakar ilmuwan dari jurusan Zoologi di University of Maharaja Sayajirao Baroda - Vadodara di negara India telah memberikan jus buah delima kepada sekelompok tikus yang masih sehat selama 30 hari, sambil menjaga juga kelompok kontrol tikus buat perbandingan.
Pada hari 28 dan juga 29, kedua kelompok tikus tersebut di obati dengan sebuah larutan yang bisa menyebabkan penyakit jantung. Kelompok tikus tersebut yang sudah di berikan jus buah delima dengan secara signifikan kurang terpengaruh sama obat tersebut ketimbang sama kelompok kontrol tang tak mendapatkan perlindungan dari jus buah delima.
Berbagai studi telah menyatakan bahwa jika para pasien tak membuat perubahan pada gaya hidupnya, maka akhirnya harus diobati sama obat-obatan. Sebagai alternatif buat pengobatan, Johns Hopkins University telah merekomendasikan bahwa mengkonsumsi olahan jus buah delima dengan secara teratur. Hal tersebut bisa mengurangi pada tekanan darah dan juga aktivitas enzim yang akan mengarah kepada penyakit jantung.
Nah, itulah tadi ulasan Mengkonsumsi Jus Delima Secara Rutin Dapat Menjaga Jantung Tetap Sehat, semoga informasinya bermanfaat serta bisa anda referensikan untuk kedepannya, jangan lupa juga baca Mengkonsumsi Coklat Dapat Mencegah Penyakit Pikun Lebih Dini
0 komentar:
Posting Komentar